24 January 2014

Minum jus atau ... ?


Buah segar lebih sehat (dengan asumsi buahnya masih oke, misalnya tidak busuk karena mikroorganisme/kuman). Efek kesehatan dari buah-buahan datangnya bukan dari vitamin dan mineral saja, tetapi juga dari komponen bioaktif lainnya misalnya antioksidan dan juga serat alami.


Apakah perlu tetap dipertahankan konsumsi jus?

Minum jus dalam kemasan itu “handy/praktis” untuk orang-orang yang tidak suka makan buah. Lebih baik ada konsumsi jus dibanding tidak sama sekali.

Bagaimana dengan Claim 100%?

Claim 100%-nya itu extract juice. Mereka pake juice concentrate » Buah asli dimasak sampai jadi pure/pasta, lalu konsentratnya dibekukan & harus disimpan di freezer. Misalnya, produsen salah satu juice dalam kemasan pakai juice concentrate ini sebagai salah satu bahan baku sehingga bisa claim “100%.” Cara produksinya: Juice Concentrate + Air + Gula (jika ada) lalu dimasak + premix vitamin dan mineral, lalu dikemas.

Kalau beli jus dalam kemasan itu beli apa sebenarnya?

Jadi, dari sisi kesadaran konsumen, saat membeli produk jus dalam kemasan penting untuk disadari bahwa uang yang dipakai untuk beli produk jus tersebut tidak membeli kesehatan alami yang sebenarnya bisa diperoleh kalau sejumlah uang tersebut dialihkan ke buah segar. Uang tersebut hanya membeli "Jus konsentrat (ini adalah buah yang dimasak dengan pemanasan) + Air + Gula (umumnya gula buatan) + Vitamin dan Mineral buatan (premix)."

Vitamin dan mineral dari premix (serbuk buatan yang banyak dicampurkan ke jus kemasan), buah atau darimanapun tidak bisa dibedakan oleh tubuh - yang beda adalah kompleksitas saat makanan itu masuk sistem pencernaan. Ada semacam sinergi untuk penyerapan vitamin/mineral dalam tubuh. Misalnya vitamin C bersinergi dengan sejenis bioflavonoid, nah bioflavonoid ini adanya di Jeruk. Jadi vitamin C dari jeruk lebih gampang di-serap oleh tubuh, dibanding kalau vitamin C ini datangnya dari sumber lain yang tidak punya bioflavonoid tersebut.

Selama penyimpanan dan distribusi produk, vitamin dan mineral tersebut juga dapat berkurang kandungannya, misalnya karena kesalahan penanganan seperti di suhu terlalu panas atau dingin atau terlalu terkena ekspos cahaya.

No comments: