01 September 2008

Ruang Neni Lestari

Kala aku bercerita tentang tempat kerjaku, Bank Dunia, aku tak lupa mengatakan ada seorang sahabat bernama Mba Neni. Ada juga tim nonton bareng dan duduk bareng (di masa-masa awal yang penuh perjuangan itu)--Aku, Mba Neni, dan Mas Mul (Mulyadi Subali).

Mas Mul pun menjadi penasehat dan 'dokter' IT aku dan Mba Neni, Mas Mul-lah yang berulang kali menyelamatkan laptop kami, terjemahan bahasa inggris kami, dan memeriahkan kebersamaan kami dengan candanya yang tak pernah kering.

Salah satu kesamaan aku dan Mba Neni adalah ragu untuk mulai menulis (apakah Mas Mul juga?). Ruang ini dipersembahkan untuk Mba Neni. Monggo mba, tuangkanlah berbagai hal yang kau lihat dari 'kacamatamu'.... How's your day??

...
...
...

6 comments:

Berly said...

Ragu untuk mulai menulis?

Hmm.. melihat sedemikian banyak posting di blog ini... Gimana kalo nggak ragu? udah jadi novel berseri kayak gajah mada kali yah :-)

steisimileiva said...

@Berly: ha3x..iya deh yg penggemar gajah mada...

Anonymous said...

First of all...

Salah satu alasan gue untuk gak menulis adalah karena gue seorang pengecut... Gue dari kecil takut nulis diari... gue iri juga sich ama orang-orang yang bisa punya diari dan menulis apa aja.. Makanya gue paling pusing disuruh nulis...

Anonymous said...

@neni : entah disadari ato tidak, sebenarnya kamu uda berani menulis lo. Buktinya, komen kamu di atas....... seperti kata AA Gym mulailah dari hal2 sederhana.

cheers,
Setyo ;)

steisimileiva said...

@neni: see mba neni, once you start putting together those words, the world will start talking to you :)

@setyo: terima kasih banyak tuk supportnya!

Mulyadi Subali said...

siapa tuh yang diapit dua cewe? kaya raja minyak aja. hehe. jk.