22 October 2009

Antri


Budaya antri atau menunggu giliran sangat mendarah daging di negeri kincir angin ini.







Siang itu saya hendak menikmati es krim Cicuto Ijssalon di Schuijlensteeg, Wageningen.

Saya melakukan kesalahan karena tanpa menunggu orang di depan saya selesai melakukan pembayaran, saya sudah berkata pada pemuda di belakang konter es krim: “chocolate please.” Setelah selesai melakukan sesuatu (lupa tepatnya apa), sang pemuda di belakang konter menghampiri saya dan berkata: “you have to wait for your turn! it’s rude to just call out like that!” sambil memberikan es krim coklat kepada saya.

Saya memberikan kepingan 1 euro kepadanya sambil berkata maaf. Saya terima kepingan 10 sen dari tangannya dengan mengucap terima kasih dan menatap mata pemuda itu dengan rasa hormat.

Es krim coklat hari itu sungguh memberikan pelajaran berharga!

No comments: