23 March 2008

Dia, Ia, dan Berhenti

March 19, 2007

Dia bernama deo. Setidaknya begitulah Ia memanggilnya. Nama panggilan yang penuh makna, karena dalam bahasa Latin, deo berarti Tuhan. Dan begitulah Ia pernah merasakannya. Sosok deo mengawali kehadirannya pada Bab 5, bab yang mengisahkan kehidupan perkuliahan. Namun, tokoh ini termasuk istimewa karena meski tidak tertulis, kehadirannya akan terus ada sepanjang bab-bab berikutnya.

Pada awalnya, Ia mengenal sosok ini dari buku tahunan seorang teman kuliah. Kala melihat deo, Ia tahu ada sesuatu yang istimewa padanya, sorot mata yang terekam dalam gambar dua dimensi itu hendak mengatakan sesuatu. Demikianlah selanjutnya, Ia mengenal deo dari rangkaian kata-kata dalam layanan pesan singkat telepon seluler. Suatu bentuk komunikasi.......

Dan Ia kembali berhenti.

Kembali mengalihkan perhatian dan fokusnya pada hal lain. Hal ini kerap terjadi beberapa kali dan betapa ingin Ia menanggalkan sifat buruk ini. Namun, terkadang memang Ia tidak ingin menguraikannya, tidak ingin melihatnya dalam wujud kata-kata, kalimat demi kalimat. Ingin menyimpannnya dalam hati saja, sehingga semua hanya menjadi millik Ia.

No comments: