Seseorang di kursi paling belakang (antara Hendi ‘sunkist’ atau Devi) menggunakan minyak kayu putih. Dapat disimpulkan, seseorang sedang merasa tidak enak badan. Beberapa saat kemudian, aroma minyak kayu putih tersebut mulai terasa di kursi tengah dan depan.
Diskusi awal dari kursi depan: “Siapa yang pakai minyak kayu putih? Jadi ingat tanaman obat-obatan yang ditanam di pekarangan, kayak apotek hidup.”
Luna: ”Apotik atau Apotek?”
Intan: ”Apotek”
Luna/Shella: ”Hipotik” (meski setelah di-cek, yang benar adalah Hipotek)
Nipis: ”Mie tek-tek bukan mie tik-tik”
Luna: “Kalau itu bisa dua-duanya, mie tik-tik juga kayaknya ada deh, masakan Sulawesi gitu.” (setelah diingat-ingat lagi, bukan mie tik-tik, tapi mie titi...)
Lokam: ”Nah, kalau yang satu ini sudah pasti mesin ketik...bukan mesin ketek!”
Dan tawa pun meledak untuk kesekian kalinya di perjalanan malam itu. Malam rabu menjelang ’’long weekend” Maulid Nabi Muhammad SAW dan Wafat Yesus Kristus.
Apapun itu, bagi Luna ... it really feels like home!
3 comments:
Wah.. mesti ditandai mobil ini.
Siapa tau nemu di sepanjang pajajaran hahaha..
Langsung grebek!!
@gage: digrebek mau cari minyak kayu putih? ha3x... tahu pajajaran, orang bogor juga?
@Steisi, Iyah.. gw tinggal di belakang Pajajaran :D
Post a Comment