23 March 2008

F 1546 BH

Satu lagi kisah semarak yang terjadi di ‘keranjang jeruk’ (Avanza hitam, F 1546 BH). Sebuah percakapan ringan yang mengundang riuh tawa.

Seseorang di kursi paling belakang (antara Hendi ‘sunkist’ atau Devi) menggunakan minyak kayu putih. Dapat disimpulkan, seseorang sedang merasa tidak enak badan. Beberapa saat kemudian, aroma minyak kayu putih tersebut mulai terasa di kursi tengah dan depan.

Diskusi awal dari kursi depan: “Siapa yang pakai minyak kayu putih? Jadi ingat tanaman obat-obatan yang ditanam di pekarangan, kayak apotek hidup.”

Luna: ”Apotik atau Apotek?”
Intan: ”Apotek”

Lokam: ”Hipotek atau Hipotik?”
Luna/Shella: ”Hipotik” (meski setelah di-cek, yang benar adalah Hipotek)

Nipis: ”Mie tek-tek bukan mie tik-tik”
Luna: “Kalau itu bisa dua-duanya, mie tik-tik juga kayaknya ada deh, masakan Sulawesi gitu.”
(setelah diingat-ingat lagi, bukan mie tik-tik, tapi mie titi...)

Lokam: ”Nah, kalau yang satu ini sudah pasti mesin ketik...bukan mesin ketek!”

Dan tawa pun meledak untuk kesekian kalinya di perjalanan malam itu. Malam rabu menjelang ’’long weekend” Maulid Nabi Muhammad SAW dan Wafat Yesus Kristus.

’Keranjang jeruk’, bagi Luna adalah suatu tempat yang sangat menyenangkan. Berbagai hal dapat dilontarkan, dikomentari, dan didiskusikan. Urusan kerjaan, urusan rumah, cinta, luka, Harry Potter, selimut tidur Shella, pernikahan lalu dan akan datang, sampai reksa dana, wayang, dan jumlah kabupaten di Indonesia. Perjalanan bogor-jakarta-bogor di pagi dan malam hari dilalui dengan celotehan-celotehan ringan maupun berat, canda, tawa, tetesan air mata, keluhan, dan terkadang cukup dengan diam.

Apapun itu, bagi Luna ... it really feels like home!

3 comments:

Anonymous said...

Wah.. mesti ditandai mobil ini.
Siapa tau nemu di sepanjang pajajaran hahaha..

Langsung grebek!!

steisimileiva said...

@gage: digrebek mau cari minyak kayu putih? ha3x... tahu pajajaran, orang bogor juga?

Anonymous said...

@Steisi, Iyah.. gw tinggal di belakang Pajajaran :D